Berang-berang adalah mamalia semi-akuatik. Berang-berang berbentuk mirip musang, berang-berang memiliki tungkai
yang relatif lebih pendek, dengan cakar yang berselaput, rambut-rambut
di tubuhnya terdiri dari dua lapisan. Bagian luar dengan rambut-rambut yang panjang
dan relatif keras, kaku, dan bagian dalam dengan rambut-rambut yang halus,
lunak. Lapisan dalam ini tidak tembus air dan memerangkap udara di dalamnya, sehingga menjaga kulit berang-berang tetap
kering dan hangat meskipun tengah berenang di air yang amat dingin.
Berang-berang merupakan
hewan yang lincah dan aktif, memburu mangsanya di perairan atau di dasar sungai, danau, dan laut. Kebanyakan jenis hidup dan
tinggal di dekat air, masuk ke badan air untuk berburu atau berpindah tempat,
namun sebagian besar waktunya dihabiskan di daratan. Kebalikannya,
berang-berang laut menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut.
Ikan merupakan makanan utama bagi
kebanyakan berang-berang. Sebagai selingan, berang-berang juga memangsa kodok, udang, dan yuyu. Jenis berang-berang tertentu pandai membuka cangkang kerang untuk memangsanya, sementara jenis yang lainnya cukup
tangkas untuk menangkap mamalia kecil atau burung di habitatnya. Ketergantungan kepada mangsa ini
menyebabkan berang-berang rawan terhadap penurunan populasi mangsa.
Klasifikasi ilmiah
|
|
Kingdom:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Mammalia
|
Ordo:
|
Carnivora
|
Famili:
|
Mustelidae
|
Subfamili:
|
Lutrinae
|
Jenis Berang-berang di
Indonesia
1. Berang-berang Bulu Licin atau Lutrogale perspicillata
Berang-berang jenis ini
adalah jenis berang-berang yang paling besar yang terdapat di Indonesia. dengan
berat mencapai 12 kg dan panjang mencapai 1,2m. berang-berang ini biasa hidup
berkelompok, dan makanan yang biasa berang-berag makan seperti ikan,
kerang-kerang kecil, katak, tikus dan serangga lainya.
2. Berang-berang Utara atau Lutra lutra

3.Berang-berang Hidung Berbulu atau Lutra Sumatrana
Berang-berang ini
mempunyai wujud yg nyaris serupa bersama Lutra lutra namun bersama ciri khas
pembedanya adalah rhinarium (bantalan hidung) yg ditumbuhi rambut, sedangkan
Lutra lutra tak ditumbuhi rambut. Type ini ialah berang-berang yg paling langka
& dicari. Sesudah spesimen tipenya yg dideskripsikan oleh Gray terhadap thn
1865, di Sumatera cuma sempat ditemukan kembali kepada thn 2005 bersama
menemukan bangkai terlindas mobil di tepi jalan dekat sungai Musi. Sebelum
& setelahnya tak sempat didapatkan berita yg akurat menyangkut
keberadaannya di Sumatera. Tapi, penelitian mengenai kategori ini lebih
berkembang di negeri lain seperti di Kamboja, Thailand & Vietnam. Menjadi,
berita berkenaan ekologi hewan ini masihlah amat sedikit.
4.Berang-berang Cakar Kecil atau Aonyx cinerea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar